Fenomena Alam dan Teori Pembentukan Bumi

Fenomena Alam 

Fenomena Alam adalah peristiwa non-artifisial dalam pandangan fisika, dan kemudian tak diciptakan oleh manusia, meskipun dapat memengaruhi manusia. Contohnya seperti Gunung Meletus, Tsunami, Gempa Bumi.

Kali ini saya akan menjelasakan fenomena alam Aurora. 

Aurora adalah sebuah fenomena alam yang dimana munculnya gejala alam, yang terlihat dari cahaya yang menari indah di langit dan terdiri dari beragam warna. Aurora merupakan sebuah gejala alam yang biasanya terjadi di daerah-daerah tertentu, seperti misalnya kutub. Baik kutub selatan maupun kutub utara. Aurora juga sering terlihat di daerah atas, atau daerah pegunungan tropis. Tetapi auora tersebut jarang terjadi.


Proses Terjadinya Aurora

Aurora adalah suatu efek dari cahaya yang seolah-olah sedang menari-nari di atas langit. Dan menghasilkan beraneka ragam warna. Aurora terjadi di sebuah lapisan ianosfer. Yang dimana cahaya yang akan ditimbulkan menjadi akibat dari adanya interaksi antara medan magnetik, dari sebuah planet dengan partikel yang bermuatan. Yang dipancarkan oleh energi matahari atau angin surya. Aurora juga tercipta karena adanya miliaran jumlah partikel energi yang terdiri dari proton dan elektron, yang dilontarkan oleh matahari dengan kecepatan yang tinggi. Sekitar 500 mil per detik dalam sebuah pancaran dari sinar matahari. Pancaran ini biasa disebut dengan aning matahari atau solar wind, yang terbentuk karena terjadinya ledakan besar yang ada di permukaan matahari.
Setelah melalui perjalanan menuju ke bumi yang membutuhkan waktu sekitar 2-3 hari, partikel matahari dan medan magnet bumi yang saling bertumbukan akan menyebabkan pelepasan partikel yang sudah terjebak di dekat bumi. Setelah itu partikel yang terjebak itu akan memicu reaksi yang ada di bagian atas atmosfer atau ionosfer, yang dimana molekul oksigen dan nitrogennya mulai beraksi. Dan melepaskan foton cahaya. Foton cahaya itulah yang kita lihat sebagai cahaya yang menari-nari di langit, yang disebut dengan aurora.
NASA adalah bagian dari organisasi terdepan yang melakukan penelitiang mengenai luar angkasa dan bumi, yang masih melakukan beberapa penelitian mengenai aurora. Salah satunya adalah peluncuran rocket yang merupakan bagian dari misi Ground-to-Rocket Electrodynamics–Electron Correlative Experiment (GREECE), di bulan Maret tahun 2019. Misi tersebut memiliki tujuan untuk lebih memahami bagaimana aurora dapat terbentuk.

Macam-Macam Aurora

Aurora terdiri dari 2 macam, yaitu aurora yang terbentuk di kutub utara dan aurora yang terjadi di kutub selatan. Berikut penjelasannya :
  • Aurora Borealis

Merupakan jenis aurora yang terjadi di kutub utara. Borealis merupakan bahasa Yunani yang artinya angin utara. Aurora borealis ini dapat dilihat dari daerah arktik, misalnya di negara Utara Kanada, Alaska, Rusia, dan Skandinavia.
  • Aurora Australis

Sama dengan namanya aurora ini sering terjadi di belahan bumi selatan. Tak heran jika namanya seperti negara yang dekat dengan kutub selatan yaitu Australia. Aurora ini juga pernah terjadi di gunung tertinggi di Indonesia. Pada aurora australis namanya disesuaikan dengan dewa fajar Romawi. Kata aurora itu sendiri merupakan kata latin yang artinya fajar. Sedangkan kata australis berasal dari bahasa latin yang artinya selatan. Aurora australis secara harfiah artinya adalah fajar, atau cahaya selatan.
Dan seperti itu lah fenomena alam aurora. kemudian saya akan menjelaskan teori pembentukan bumi.
Teori Pembentukan Bumi 
Teori kabut atau yang sering disebut Nebula
Dari jaman sebelum masehi, para ahli sudah memikirkan bagaimana proses terjadinya bumi. Dan salah satunya adalah teori kabut atau yang disebut nebula yang diperkenalkan oleh Immanuel Kant pada tahun 1755 serta Piere de Laplace pada tahun 1796. Dimana mereka berdua terkenal dengan teori kabut kant laplace.
Dalam teori tersebut mengatakan bahwa di dalam jagat raya terdapat gas yang berkumpul menjadi kabut atau nebula. Dimana gaya tarik menarik antara gas yang kemudian membentuk kumpulan kabut yang sangat besar serta berputar semakin cepat.Dimana proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut dibagian khatulistiwa terlempar dan terpisah serta memadat yang disebabkan karena pendinginan.
Pada bagian yang terlempar ini menjadi planet – planet di dalam tata surya. Teori nebula terbagi menjadi beberapa tahap .
Matahari beserta planet-planet yang masih berbentuk gas, dimana kabut yang masih sangat pekat dan besar.Kabut yang masih berputar serta berpilin dengan kuat dan pemadatan terjadi pada pusat lingkaran dan kemudian membentuk matahari.
Lalu pada saat bersamaan materi lainnya membentuk menjadi massa yang lebih kecil dai pada matahari dan kemudian menjadi planet, serta bergerak memutari matahari.Kemudian materi tersebut semakin besar dan selalu melakukan gerakan yang teratur mengitari matahari dalam satu orbit yang tetap kemudian membentuk tingkatan keluarga matahari.
Seperti itulah Teori pembentukan bumi yaitu teori Nebula. Lalu saya akan menjelaskan kenapa sih waktu cuaca mendung hawa menjadi gerah? ini lah penjelasannya.
Mengapa Jika Cuaca Mendung Hawa Terasa Gerah
Bila kita telusuri prosesnya, mendung atau awan itu sejatinya adalah kumpulan dari uap air hasil pemanasan sinar matahari pada laut, sungai, danau, dan tempat berkumpulnya air lain. Mirip seperti kepulan asap yang keluar saat kita membuka tutup panci yang airnya sudah mendidih.
Singkatnya, udara panas membawa lebih banyak uap air ketimbang udara yang dingin. Nah, saat udara panas atau mendung itu tadi semakin naik ke atas, akhirnya bertemulah dia dengan udara dingin.
Saat bersatu dengan udara dingin itu, mendung akan melepaskan panasnya. 
Dan panas itu yang kita rasakan sebelum hujan. Saat semua panas itu terlepas, pasti kita merasa udara mulai dingin, dan saat itu lah hujan akan turun. Ingat, hujan pada dasarnya adalah uap air yang mengembun.
Selain pelepasan panas dari mendung, gerah sebelum hujan juga disebabkan oleh tingkat kelembapan yang tinggi. Ya, sebelum hujan uap air akan memenuhi udara di sekitar kita.
Ketika udara sudah sangat penuh dengan uap air, maka tidak ada lagi ruang bagi keringat (yang sudah keluar karena panas dari mendung) untuk menguap. Hal ini mirip seperti saat Anda ditolak masuk ke angkot yang sudah penuh.
Karena keringat tidak bisa menguap, otomatis suhu tubuh akan terus panas. Penguapan keringat bisa mendinginkan tubuh kita.
Ada satu lagi teori yang diduga ikut berpengaruh terhadap panas sebelum hujan, yakni efek rumah kaca. Ya, saat mendung menutupi langit, secara otomatis panas matahari tidak bisa terpantulkan lagi dan terjebak di Bumi.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

ETIKA DALAM PENGGUNAAN INTERNET.

SINOPSIS FILM THE MAZE RUNNER (2014)