Langkah-Langkah Metode Ilmiah dan Mitos Suku Jawa
Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Karena
metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka terdapat
langkah-langkahyang harus dilakukan. Langkah-langkah tersebut adalah sebagi
berikut :
1. Merumuskan
Masalah
Sebuah
masalah harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat
tanya diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah.
2. Merumuskan
Hipotesis
Hipotesis
adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan pembuktian
berdasarkan data yang telah dianalisis. Bisa dikatakan hipotesis merupakan
sebuah pendapat dari seseorang yang sedang melakukan metode ilmiah.
3. Mengumpulkan
Data
Seorang
peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data
berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskannya.
4. Menguji
hipotesis
Dalam
kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau
menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu,
sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu
menetapkan taraf signifikannya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan
maka akan semakin tinggi pula derajat kepercayaan terhadap hasil suatu
penelitian. Hal ini dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan
ambang batas kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri.
5. Membuat
Kesimpulan
Kesimpulan
ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan
untuk menulis data-data yang tidak relavan dengan masalah yang diajukan,
walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti
terkecoh dengan temuan yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak
relavan dengan rumusan masalah yang diajukannya.
Ritual Lek-Lekan
Pada
blog kali ini saya akan bercerita tentang mitos salah satu asal daerah orang
tua saya. Ayah saya berasal dari jawa tengah yaitu purworejo dan ibu saya
berasal dari jakarta. Dan saya memilih mitos dari suku jawa
Ritual
Lek-Lekan adalah ritual malam suro yang dilakukan dengan tidak tidur semalam
suntuk. Lek-Lekan adalah tradisi yang biasanya dilakukan oleh warga-warga
dikampung yang ada diseluruh pulau jawa yang masih menjunjung tinggi adat
istiadat nenek moyang. Biasanya warga sudah menyiapkan acara masing-masing.
Ada
yang sekedar berkumpul, mengobrol di depan rumah atau makan-makan di gang. Mereka
yakin dengan tidak tidur semalaman maka alam semesta akan memberikan sambutan
juga untuk mereka yang rela menyambut datangnya tahun baru. Memberikan segala
berkah kehidupan mereka.
Ritual
malam suro yang terakhir yaitu dengan tirakatan. Ritual tirakatan berasal dari
kata Thoriqot atau jalan, maknanya dalah kita berusaha mencari jalan agar
dengan dengan Allah SWT. Dengan kita melakukan ritual ini tanpa disadari
ternyata laku Tirakatan ini juga telah meningkatkan kemampuan diri kita ke
jenjang yang lebih tinggi lagi. Bisa berupa keimanan dan ketakwaan kepada Allah
SWT, maupun kemampuan fisik dan pengolahan batin kita untuk menghadapi berbagai
cobaan dan tantangan yang kita hadapi.
Tirakatan
diisi dengan berbagai kegiatan menyendiri seperti wirid, melakoni amalan dan
doa serta bentuk ibadah lainnya. Bagi pengamal ilmu spiritual, ritual malam
suro yang satu ini menjadi hal yang wajib dilakukan.
Kenapa
bisa muncul mitos seperti ini ?
Pada
dasarnya mitos ini muncul dikarenakan beberapa kegiatan-kegiatan yang dilakukan
sejak jaman dahulu untuk menyambut datangnya tahun baru islam hingga larut
malam dan untuk mendekatkan kita kepada sang pencipta yaitu Allah SWT.
Komentar
Posting Komentar